Ramadhan apa persiapan yang harus dilakukan dan
Keistimewaan bulan Ramadhan :
RAMADHAN HAMPIR TIBA, APA PERSIAPAN KITA? Marhaban ya Ramadhan...selamat
datang ya Ramadhan mari kita sambut dengan penuh cinta..
Ya Allah berikan kepada kami barakah pada bulan Rejab, Sya'ban dan
berikanlah kami kesempatan untuk berjumpa kembali dengan RamadhanMu yang suci
Ungkapan di atas merupakan untaian doa yang dilantunkan oleh para sahabat enam bulan sebelum orang-orang yang di cintai Allah tersebut bertemu dengan bulan Ramadhan. Boleh kita bayangkan betapa berharga dan istimewanya Ramadhan bagi mereka sehingga kedatangannya sangat dinanti-nanti dan dirindukan, hingga Rasulullah menyatakan:
"Sekiranya ummatku mengetahui akan kandungan yang dibawa bulan Ramadhan, maka semuanya akan berharap agar sepanjang tahun berisi hanya bulan Ramadhan".
Bagaimana dengan kita, apakah Ramadhan merupakan satu perkara yang istimewa di hati kita?
Keistimewaan Bulan Ramadhan
Ketika bulan sya'ban akan berakhir dan Ramadhan segera menjelang, Rasulullah saw memberikan bekalan ruhani kepada para sahabat mengenai bulan suci Ramadhan.
Rasulullah menganjurkan kepada para shahabat untuk memperbanyak melakukan amal ibadah kerana ibadah pada bulan Ramadhan nilai pahalanya akan dilipat gandakan hingga 700 kali lipat atau lebih, Rasulullah juga menganjurkan sekali untuk memberi makanan berbuka ( iftar ) kepada orang-orang yang berpuasa kerana bagi orang tersebut akan mendapat pahala dari orang yang diberi juadah berbuka puasa tanpa mengurangi pahala orang tersebut. Para sahabat bertanya : Ya, rasulullah saya tidak mempunyai apa-apa yang berharga untuk diberikan kepada orang yang berpuasa. Rasulullah menjawab : Sediakanlah apapun yang kau punya walaupun hanya sepotong kurma, seteguk air ataupun segelas susu.
Keistimewaan-keistimewaan lain yang dapat kita peroleh pada bulan Ramadhan adalah:
i. Ramadhan merupakan bulan yang permulaannya penuh rahmat, pertengahannya penuh dengan keampunan dan akhirnya penuh dengan kebebasan dari api neraka.
ii. Allah akan mengampuni dosa-dosa yang terdahulu bagi orang-orang yang melakukan puasa semata-mata kerana keimanan dan mengharapkan keredhaan Allah.
iii. Terbukanya pintu-pintu syurga dan tertutupnya pintu-pintu neraka.
iv. Ibadah wajib yang dilakukan pada bulan Ramadhan akan dilipatgandakan nilai pahalanya, dan bila melakukan ibadah sunnah pahalanya sama dengan ibadah wajib.
v. Di dalam bulan Ramadhan tersebut ada satu malam yang dinamakan malam lailatul qadar yang barangsiapa beribadah pada malam tersebut nilai pahalanya lebih dari beribadah selama 1000 bulan.
Sebelum Ramadhan
Sebelum memasuki bulan Ramadhan ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan diantaranya:
i. Berdoa kepada Allah agar kita dapat bertemu dengan bulan Ramadhan. Juga memohon kepadaNya supaya memberikan kekuatan untuk melaksanakan shaum, qiyamullail dan amal sholeh lainnya didalam bulan tersebut.
ii. Membersihkan jiwa dan hati, bertaubat dengan sebenar-benarnya dari dosa dan perbuatan maksiat. Jangan sampai mengotori bulan Ramadhan dan puasa dengan berbagai kemaksiatan dan dosa. Tidak seharusnya seseorang yang melakukan puasa Ramadhan berbuka dengan makanan dari hasil riba, wang rasuah dan penghasilan-penghasilan haram lainnya. Tidak patut seseorang yang menjalankan puasa disatu sisi namun disisi lainnya ia meninggalkan sholat lima waktu yang merupakan rukun Islam kedua. Demikian pula mereka yang pada siang hari menahan lapar dan dahaga namun malam harinya tenggelam bersama dentuman musik, asap rokok dan minuman beralkohol.
Untuk mengantisipasi semua itu maka jauh-jauh sebelum memasuki Ramadhan setiap muslim harus segera bertaubat dan berhenti dari segala apa saja yang dapat merosak nilai-nilai kesucian bulan tersebut.
iii. Mempersiapkan diri dengan banyak beramal sholeh pada bulan Sya'ban terutama sekali puasa. Ini sangat bermanfaat untuk pembukaan dan pengantar sebelum memasuki arena yang lebih besar ( Ramadhan ). Bulan Ramadhan merupakan bulan dibukanya seluruh kebaikan dan rahmat, hanya mereka yang memiliki kesungguhan, daya tahan dan semangat tinggi yang mampu menuai pahala sebanyak-banyaknya. Berpuasa di bulan Sya'ban ini dicontohkan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam.
iv. Berusaha untuk tafaqquh ( memahami ) hukum-hukum berkaitan dengan shaum, mengetahui petunjuk Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam sebelum memasuki Ramadhan, mempelajari syarat-syarat puasa, syarat sahnya, pembatal-pembatalnya. Demikian pula kewajipan-kewajipan, larangan, sunnah-sunnah dan yang dibolehkan dalam puasa. Juga tentang amalan lain yang berkaitan dengan bulan Ramadhan seperti qiyamullail, zakat fitrah dan perilaku Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam berkaitan dengan diri dan keluarganya ketika bulan Ramadhan.
v. Mempersiapkan acara-acara ( kegiatan ) dalam mengisi bulan Ramadhan. Diantara kegiatan yang perlu ditekankan adalah qira'atul Qur'an, mempelajari dan menghafalnya, qiyamullail, acara buka puasa bersama, umrah Ramadhan, I'tikaf, sedekah, zikir, penyucian jiwa serta amal-amal sholeh yang lain secara umum.
Beberapa Petunjuk Berkenaan dengan Puasa Ramadhan
i. Seseorang yang dalam keadaan junub tetap harus berniat puasa, meskipun ia mandi janabah setelah terbit fajar ( Shubuh ).
ii. Wanita yang suci dari haidh sebelum fajar tiba ( bulan Ramadhan ), maka wajib berpuasa walaupun ia mandi besar setelah terbit fajar.
iii.
vii. Orang yang sedang berpuasa diperbolehkan membasahi bibir dengan air bila terasa kering dan juga diperbolehkan berkumur-kumur namun dengan syarat tidak tertelan. viii. Disunnahkan mengakhirkan sahur ( melambat-lambatkan ) hingga menjelang fajar dan segera berbuka setelah matahari terbenam ( Maghrib ). Diutamakan berbuka dengan kurma rutab ( hampir masak ), jika tidak ada rutab dengan kurma masak, dan jika tidak ada boleh berbuka denga apa saja yang halal atau cukup dengan minum air apabila tidak menjumpai makanan.
iv Orang yang sedang berpuasa sangat dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah, seperti sholat sunnah, membaca Al Qur'an, berzikir dan bersedekah.
v. Bagi yang sedang berpuasa tetap diharuskan menjaga dan mengamalkan kewajipan-kewajipan yang lain serta menjauhi perbuatan-perbuatan haram. Hendaklah ia menjaga sholat lima waktu dengan menjalankan tepat pada waktunya dan dengan berjemaah di masjid bagi kaum lelaki.
xi. Hendaknya selalu menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan tercela yang dapat menghapus pahala puasa seperti: berdusta, berbuat curang, menipu, riba, berbicara yang haram dan sebagainya.
Aktiviti Di Bulan Ramadhan
i. Berpuasa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam telah bersabda, ertinya: " Setiap amal baik manusia akan dibalas sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat." Allah Ta'ala berfirman: "( Kecuali puasa ), amal ibadah ini khusus untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Kerana ia telah meninggalkan nafsu makan dan minumnya kerana Aku." Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika menemui Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma kasturi." HR Al Bukhari dan Muslim
ii. Qiyamullail
Ia merupakan tradisi Rasulullah Shallallaahu 'alaihi w sallam dan para sahabat. Dalam sebuah riwayat, Nabi pernah bersabda: " Barangsiapa sholat malam dibulan Ramadhan kerana iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampunilah dosanya yang telah lalu." HR.Al Bukhari dan Muslim Aisyah Radhiallaahu 'anha pernah menceritakan bahawa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan sholat malam, dan jika sakit atau keletihan beliau sholat dengan duduk.
Qiyamullail ( tarawih ) di bulan Ramadhan ini sebaiknya dilakukan dengan berjemaah agar tercatat sebagai orang yang melakukan qiyamullail ( secara sempurna ), sebagaimana disebutkan dalam hadith, ertinya: "Barangsiapa yang mendirikan sholat malam bersama dengan imam sampai selesai maka dicatat baginya sholat satu malam." HR penulis As-Sunan
iii. Bersedekah
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam adalah orang yang sangat dermawan, terutama sekali pada bulan Ramadhan. Beliau pernah bersabda: " Sebaik-baik sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan." HR At Tirmidzi
Bentuk sedekah dibulan suci ini ialah dengan memberi makan kepada saudara kita sesama muslim terutama sekali kepada para fakir miskin dan lebih khusus bagi mereka yang taat dalam beragama. Disebutkan bahawa Abdullah Ibnu Umar Radhiallaahuma'anhu tidak berbuka kecuali bersama anak-anak yatim dan fakir miskin.
Cara lain bersedekah di bulan Ramadhan ialah dengan memberi buka puasa kepada orang-orang yang berpuasa secara umum, mengundang mereka berbuka bersama dan lain sebagainya.
Bersungguh-sungguh dalam membaca Al Qur'an
Dalam hal ini ada dua point penting iaitu :
i. Memperbanyak bacaan Al-Qur'an.
Supaya lebih cepat atau lebih banyak dalam mengkhatamkannya, namun tetap harus memperhatikan kaedah bacaan yang benar. Memperbanyak bacaan Al Qur'an ketika bulan Ramadhan merupakan amalan Rasulullah, sahabat dan para Imam kaum muslimin.
ii. Menangis ketika membaca Al-Qur'an
Hal ini dapat tercapai dengan cara benar-benar meresapi, merenungkan dan memahami makna dari ayat-ayat yang kita baca sehingga akhirnya tenggelam dalam pengaruh keagungan Al-Qur'an yang menggetarkan hati. Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam pernah memberi pandangan mengenai para ahli shuffah ( kaum Muhajirin yang tinggal di Masjid Nabawi ) yang menangis kerana mendengarkan Al-Qur'an surat An Najm 59-60, beliau bersabda, ertinya: " Tidak akan masuk neraka orang yang menangis kerana takut kepada Allah." HR Al Baihaqi
Duduk di masjid hingga terbit matahari
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, ertinya: " Barangsiapa sholat fajar dengan berjema'ah lalu duduk berzikir ( mengingat ) Allah sampai terbit matahari, kemudian sholat dua raka'at baginya pahala seperti haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna." HR. At-Tirmidzi dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani
Pahala sebesar ini adalah pada hari-hari biasa, maka bagaimana halnya jika itu dilakukan dalam bulan Ramadhan?
i. I'tikaf ( Berdiam di Masjid dalam rangka ibadah )
I'tikaf merupakan ibadah yang merangkum berbagai macam ketaatan seperti membaca Al Qur'an, sholat, zikir, doa dansebagainya. Ibadah ini sangat ditekankan pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan untuk mendapat lailatul qadar. Diriwayatkan bahawa Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam selalu melakukan i'tikaf pada setiap sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, dan pada tahun kewafatannya beliau beri'tikaf duapuluh hari. Al Bukhari
ii. Umrah di bulan Ramadhan
Tentang umrah dibulan ini Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam pernah bersabda, ertinya: " Umrah di bulan Ramadhan menyamai ( pahala ) haji. " dalam riwayat lain, " menyamai ( pahala ) haji bersamaku." HR Al Bukhari dan Muslim
iii. Berusaha meraih lailatul Qadar
Keutamaan malam ini sungguh amatlah besar, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Al Qadr, ertinya: " Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur'an pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan." QS Al Qadr 1-3
Nabi juga berusaha untuk mendapatkan lailatul qadar dan memerintahkan para shahabat dan keluarganya agar berusaha meraih malam itu.
i. Memperbanyak zikir, doa dan istighfar
Diantara waktu-waktu yang mustajab untuk dikabulkannya doa adalah: Ketika berbuka.
Sepertiga malam terakhir, ketika Allah turun ke langit dunia dan berfirman, ertinya: " Sesiapa yang memohon akan Aku beri dan siapa yang minta ampun nescaya akan Aku ampuni."
ii. Beristighfar di waktu sahur.
Hari Jumaat terutama di akhir siangnya ( menjelang Asar ).
1.
Do’a Melihat Hilal (bulan sabit tanggal 1)
Dari shahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma berkata : Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila melihat Al-Hilal beliau mengucapkan doa :
Dari shahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma berkata : Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila melihat Al-Hilal beliau mengucapkan doa :
اللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ
وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا
وَيَرْضَى ، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ
“Allahu
Akbar, Ya Allah terbitkanlah al-hilal kepada kami dengan keamanan dan iman,
dengan keselamatan dan Islam, dan taufiq kepada apa yang Engkau cintai dan
Engkau Ridhai. Rabbku dan Rabbmu adalah Allah.”
[HR. At-Tirmidzi (3451), Ad-Darimi (1741), Al-Hakim (II/285) dari shahabat Thalhah bin ‘Ubaidillah. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1816. diriwayatkan pula oleh Ad-Darimi (1740) dari shahabat Ibnu ‘Umar. Dishahihkan pula oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Kalimith Thayyib no. 162.]
[HR. At-Tirmidzi (3451), Ad-Darimi (1741), Al-Hakim (II/285) dari shahabat Thalhah bin ‘Ubaidillah. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1816. diriwayatkan pula oleh Ad-Darimi (1740) dari shahabat Ibnu ‘Umar. Dishahihkan pula oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Kalimith Thayyib no. 162.]
Doa ini
dibaca ketika melihat hilal di bulan Ramadhan atau bulan-bulan lainnya.
2.
Do’a Berbuka Shaum
Dari Marwan: “Aku melihat Ibnu Umar mengelus janggutnya lalu berhenti dan berkata: “Adalah Rasulullalh shallallahu ‘alaihi wa sallam jika berbuka membaca:
Dari Marwan: “Aku melihat Ibnu Umar mengelus janggutnya lalu berhenti dan berkata: “Adalah Rasulullalh shallallahu ‘alaihi wa sallam jika berbuka membaca:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتـَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثـَبَتَ
اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
“Telah
hilang rasa lapar dan basahlah tenggorokan, tetaplah pahala atas kehendak
Allah.
(HR. Abu Dawud)
(HR. Abu Dawud)
Dari teks
hadits di atas dapat disimpulkan bahwa do’a berbuka diucapkan ketika selesai
berbuka, bukan pada saat sebelum berbuka.
3.
Do’a Menjumpai Lailatul Qadar
Dari Aisyah bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku bertepatan dengan Lailatul qadar, apa yang kubaca?” Beliau menjawab: “Ucapkanlah:
Dari Aisyah bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku bertepatan dengan Lailatul qadar, apa yang kubaca?” Beliau menjawab: “Ucapkanlah:
اَللــّٰـهُمَّ إِنــَّكَ عَفُوٌّ تــُحِبُّ الْعَفْوَ
فَاعْفُ عَنِّي
“Ya
Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau mencintai ampunan, maka
ampunilah aku.” (HR. Imam yang lima kecuali Abu Dawud)
4.
Takbir Pada Hari ‘Id
Dari Umar dan Ibnu Mas’ud:
Dari Umar dan Ibnu Mas’ud:
اَلله ُأَكْبَرُ اَلله ُأَكْبَرُ لاَ إِلــٰـهَ ِإلاَّ
الله ُوَالله ُأَكْبَرُ اَلله ُأَكْبَرُ وَ ِللهِ اْلحَمْدُ
“Allah
Maha Agung (2x) Tiada tuhan selain Allah dan Allah Maha Agung, Allah Maha Agung
dan bagi Allah segala pujian.”
(Fathul Bari II:462)
(Fathul Bari II:462)
6.
Do’a Tahni-ah ‘Id
Dari Jubair Bin Nufair berkata: “Para shahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika mereka bertemu pada hari Raya, satu sama lain saling mengucapkan;
Dari Jubair Bin Nufair berkata: “Para shahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika mereka bertemu pada hari Raya, satu sama lain saling mengucapkan;
تَقَبَّلَ الله ُمِنَّا وَمِنْكَ
“Semoga
Allah menerima amal ibadah kita semua.”
(Fathul Bari:II:446)
(Fathul Bari:II:446)
Saling
memberi selamat dengan kalimat di atas juga bisa diucapkan pada saat memasuki
bulan Ramadhan. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar