dakwatuna.com –
Akidah adalah fondasi yang kokoh bagi bangunan peradaban Islam. Tanpa akidah
yang terpancang, kekuatan peradaban yang bangun akan goyah. Dan tugas
menanamkan akidah adalah tugas setiap keluarga muslim kepada anak-anak mereka.
Yakinlah, lembaga sekolah
tidak bisa menjamin bisa menggantikan tugas penting orang tua itu. Tapi,
mungkin sekolah bisa memberi pengayaan pengetahuan tentang data-data yang
menguatkan akidah dan pokok-pokok ajaran agama kepada anak-anak kita.
Menanamkan akidah ke dalam
hati anak-anak kita memang bukan pekerjaan instant. Butuh waktu dan kesabaran.
Sebab, akidah adalah masalah yang abstrak. Tapi yakinkan kepada anak kita bahwa
sekarang mungkin mereka tidak mengerti, seiring dengan waktu dan berkembangnya
pikiran mereka, kelak mereka akan paham.
Pemahaman akidah yang
seperti apa yang harus kita tanamkan kepada anak-anak kita sejak dini? Tentu
saja tentang Allah swt., tentang kitab-kitab samawi, tentang malaikat, tentang
nabi dan rasul, tentang hari akhir. Tentu saja perlu bahasa sederhana untuk
menyampaikan hal-hal yang badihi (aksiomatik) tentang itu semua.
Sebagai contoh, kenalkan
kepada anak kita tentang hal-hal berikut ini.
1.
Allah adalah Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan tidak ada yang menyerupai
Dia.
2.
Setiap makhluk, termasuk anak kita, butuh kepada Allah swt. dan Allah swt.
tidak butuh kepada selain diri-Nya.
3.
Mengesakan Allah dalam ibadah adalah wajib.
4.
Rahmat Allah swt. sangat luas sedangkan siksa-Nya sangat pedih.
5.
Allah swt. mencintai hambanya yang taat dan membenci orang yang maksiat.
6.
Dalam beribadah kepada-Nya, kita tidak membutuhkan perantara.
7.
Hanya kepada Allah swt., kita meminta. Tidak kepada yang lain.
8.
Tidak ada ketaatan terhadap makhluk jika harus bermaksiat kepada Allah swt.
9.
Kita hanya diajurkan untuk memikirkan makhluknya, tidak memikirkan Dzat Allah
swt.
10.
Dia Allah swt. yang memberi manfaat dan mudharat. Tidak ada yang memberi
manfaat dan mudharat tanpa seizin-Nya.
11.
Kita mengimani bahwa Allah swt. telah mengutus Rasul-Nya untuk membimbing umat
manusia.
12.
Semua Rasul menyuruh kepada tauhid dan beriman kepada Allah swt.
13.
Para Rasul adalah maksum (terpelihara) dari dosa dan kemaksiatan.
14.
Rasul kita adalah Muhammad saw. yang diutus untuk seluruh manusia, sedangkan
rasul-rasul sebelumnya diutus hanya untuk kaumnya saja.
15.
Jumlah Rasul banyak, dan hanya 25 orang dari mereka yang telah dikisahkan oleh
Allah kepada kita melalui Al-Qur’an.
16.
Rasul yang tergolong ulul ‘azmi (yang memiliki keteguhan hati) ada lima orang,
yaitu Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad saw.
Masih banyak lagi hal-hal
yang aksiomatik dalam akidah Islam yang bisa kita tanamkan kepada anak-anak
kita. Tapi, jangan sampai kita menyampaikan hal-hal yang menjadi perselisihan
di kalangan ulama agar mereka tidak bingung.
Alhamdulillah, saat ini
sudah banyak buku-buku, nasyid (lagu-lagu), dan VCD yang berisi pelajaran
tentang akidah dengan bahasa yang sederhana. Kita bisa memakainya sebagai sarana.
Ingat, kita memakai semua sarana itu untuk mengajarkan akidah kepada anak-anak
kita, bukan membiarkan anak kita bersama dengan sarana-sarana itu. Sebab,
sarana (baca: alat) tidak bisa mengajarkan tanpa ada yang aktif menggunakan
sarana itu mengajarkannya (baca: guru). Jadi, peran kita, orang tua, tidak
pernah tergantikan dengan apa pun!
Semoga kita bisa menunaikan
tugas ini. Jika Allah swt. bertanya nanti di hari penghitungan amal, kita telah
siap dengan jawaban, “Ya Allah, aku telah mengenalkan diri-Mu dan Rasul-Mu
kepada anak-anakku siang dan malam.”
Oleh; Tentang Mochamad Bugi
Mochamad Bugi lahir di Jakarta, 15 Mei 1970
Tidak ada komentar:
Posting Komentar