Shalawat
kepada Rasulullah SAW adalah perintah dari Allah kepada hamba-Nya. Dalam surah
Al-Ahzab ayat 56 Allah berfirman
Artinya:
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya ".
Suatu
hari Ubai berkata: bin Ka'ab datang
bertemu Rasulullah SAW hendak bertanya tentang selawat.
Ubaiberkata
"Wahai Rasulullah, aku ingin memperbanyak shalawat kepadamu. Dari waktu berdoa dan berzikir, sebanyak manakah waktu yang patut aku luangkan untuk bershalawat kepadamu? "
"Wahai Rasulullah, aku ingin memperbanyak shalawat kepadamu. Dari waktu berdoa dan berzikir, sebanyak manakah waktu yang patut aku luangkan untuk bershalawat kepadamu? "
Beliau
bersabda "Sebanyak yang hati kamu inginkan."
Saya
bertanya lagi "Wahai Rasulullah, jika seperempat?"
Beliau
menjawab "Sebanyak yang kamu inginkan. jika kamu menambahkan, maka itu
lebih baik bagi kamu. "
Tanya
Saya "Jika setengah?"
Beliau
menjawab "Sebanyak yang kamu inginkan. Jika kamu menambahkan lagi, maka
itu lebih baik untuk kamu. "
Saya
bertanya lagi "Jika dua pertiga?" Beliau bersabda "Sebanyak yang kamu suka. Jika kamu menambahkan lagi, maka itu lebih baik bagi kamu. "
Lalu,
saya berkata "Jika demikian, saya jadikan seluruh waktu untuk bershalawat
kepada tuan."
Beliau
bersabda "Jika kamu lakukan sedemikian, maka Allah akan menghapus segala
kekhawatiran kamu dan Allah akan ampunkan segala dosa kamu."
(HR
ATTIRMIZI)
Selawat
ke atas Nabi SAW terpercaya menjadi syafaat, rahmat, berkah, dan obat untuk
menyelamatkan kehidupan seseorang baik di dunia maupun di akhirat. Berikut
sebuah kisah yang tentang keajaiban shalawat dari ulama besar, Imam Sufyan
Ats-Tsauri.
Imam
Sufyan Ats-Tsauri adalah pemimpin ulama-ulama Islam. Nama lengkapnya adalah
Sufyan bin Said bin Masruq bin Rafi 'bin Abdillah bin Muhabah bin Abi Abdillah
bin Manqad bin Nashr bin Al-Harits bin Tsa'labah bin Amir bin Mulkan bin Tsur
bin Abdumanat Adda bin Thabikhah bin Ilyas.
Imam
Sufyan Ats-Tsauri lahir pada tahun 77 H di Kufah pada masa khalifah Sulaiman
bin Abdul Malik.
Imam
Sufyan ats-Tsauri menceritakan, "Aku pergi haji. Ketika Tawaf di Ka'bah,
aku melihat seorang pemuda yang tak berdoa apapun selain hanya bershalawat
kepada Nabi SAW.
Sufyan
bertanya: "Sesungguhnya engkau telah telah tinggalkan tasbih dan tahlil,
sedang engkau hanya melakukan Selawat atas Nabi. Apakah ada bagimu landasan
yang khusus? "
Orang
itu menjawab: "Siapakah engkau? Semoga Allah mengampunimu. "
Sufyan
menjawab: "Saya adalah Sufyan ats Tsauri".
Orang
itu berkata: "seandainya kamu bukanlah orang yang istimewa di masamu ini
niscaya saya tidak akan memberitahu masalah ini dan menunjukkan rahasiaku
ini".
Kemudian
orang itu berkata kepada Sufyan: "Sewaktu saya mengerjakan haji bersama
ayahku, dan ketika berada dekat kepalanya ayahku meninggal dan mukanya nampak
hitam, lalu saya mengucapkan" innalillah wa inna ilahi rajiun "dan
saya menutup mukanya dengan kain.
Kemudian
saya tertidur dan bermimpi, di mana saya melihat ada orang yang sangat tampan,
sangat bersih dan mengusap muka ayahku, lalu muka ayahku itu langsung berubah
menjadi putih.
Saat
orang yang tampan itu akan pergi, lantas saya pegang pakaiannya sambil
bertanya: "wahai hamba Allah siapakah engkau? Bagaimana lantaran kamu
Allah menjadikan wajah ayahku itu langsung berubah menjadi putih di tempat yang
istimewa ini?.
Orang
itu menjawab: "apakah kamu tidak mengenal aku? Aku adalah Muhammad bin
Abdullah yang membawa al-Quran. Sesungguhnya ayahmu itu termasuk orang yang
melampaui batas (banyak dosanya) akan tetapi ia banyak membaca Selawat atasku.
Ketika
ia berada dalam suasana yang demikian, ia meminta pertolongan kepadaku, maka
akupun memberi pertolongan kepadanya, karena aku suka memberi pertolongan
kepada orang yang banyak memperbanyak Selawat atasku ". Setelah itu saya
terbangun dari tidur, dan saya lihat muka ayahku berubah menjadi putih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar